Jumat, 29 November 2013

Kursus Desain Grafis CorelDRAW

Sebagai seorang Desainer Grafis anda dituntut untuk bisa menguasai Program Komputer Desain Grafis salah satunya adalah CorelDRAW, dengan penguasaan software CorelDRAW ini anda akan dapat dengan mudah menumpahkan ide ide kreatif anda kedalam sebuah karya Desain Grafis yang sangat menarik dan indah. Untuk itu kami dari Voodoo Multimedia Jogja menyediakan Kursus Komputer Privat Desain Grafis menggunakan CorelDRAW, disini anda akan langsung diajarkan tentang Praktek Desain Grafis menggunakan CorelDRAW seperti : Fundamental CorelDRAW, Tentang Text Effects Di CorelDRAW, Desain Berbagai Macam Logo, Desain Bermacam Macam Produk, Membuat Illustrasi, Membuat Desain Untuk Publikasi, Tips & Triks Tentang CorelDRAW, dan masih banyak Materi yang lainnya, Total Materi yang diajarkan ada 50 Materi diantaranya adalah : Membuat Kartu Nama, Memanfaatkan Curve Tools Untuk Menggambar, Membuat Objek Lebih Presisi Dengan Bantuan Shaping Tools (Trim, Weld), Memahami Berbagai Macam Tools Tools Penting Seperti Interactive Contour Tool, Pattern Fill Untuk Menggambar Jam Di CorelDRAW, Belajar Tentang Teks Efek Seperti Efek Blend, Efek PowerClip, Efek Neon Bercahaya Untuk Teks, Efek Coutour, Envelope, Outline, Drop Shadow, Teks Berwarna Emas, Belajar Memberi Warna Transparan Atau Tekstur Pada Foto, Membuat Efek Kaca Pembesar, Membuat Desain Surat Kabar, Belajar Membuat Berbagai Macam Logo Dan Memodifikasinya Dengan Tools Tools Di CorelDRAW, Membuat Illustrasi Kemasan Produk, Membuat Desain Kaos, Desain Packaging, Menggambar Denah Rumah, Membuat Flow Chart, Membuat Gambar Komik, Membuat Desain Benda Untuk Permesinan, Membuat Illustrasi Cover CD, Membuat Illustrasi Desain Logo T-Shirt, Menggambar Benda Benda Bernuansa 3 Dimensi, Menggambar Pita, Banner, Gulungan Kertas, Menggambar Bunga 3D, Illustrasi Wallpaper Desktop, Desain Bergaya Jaman Dahulu, Membuat Peta Lokasi 2D, Peta Lokasi Bernuansa 3 Dimensi, Membuat Maskot Logo 3D, Desain Stempel, Membuat Tabel, Menyusun Foto Foto, Mendesain Calendar, Teknik Membuat Background Untuk Sertifikat, Karcis, Tiket Atau Kupon, Belajar Mencetak Desain dengan Nama yang Berbeda Beda Secara Otomatis, Membuat Sticker, Membuat Booklet, Trace & Separasi Warna, CorelDRAW Untuk Web Desain, Membuat FIle PDF yang Bisa Interactive, dan Masih Banyak Tips TIps yang lainnya yang Sangat Menarik Untuk Diikuti.


Segera Hub :Jogja Multimedia
Jl. Magelang KM 7,5 Yogyakarta
HP : 0877.3887.5400
WA : 0877.3887.5400

Pin BB : 5229B9B9
website : www.jogjacourse.com
website : www.jogjacourse.net
website : www.jogjalearn.com
website : www.jogjalearn.net

Minggu, 24 November 2013

Kursus Komputer Privat Termurah & Terlengkap Di Kota Yogyakarta

Jogja Multimedia menyediakan Kursus Komputer Privat Termurah & Terlengkap Di Kota Yogyakarta, anda dapat mengikuti salah satu program program komputer yang telah kami sediakan diantaranya : APLIKASI PERKANTORAN, DESAIN GRAFIS, VIDEO EDITING, ANIMASI, DESAIN WEB , INTERNET, RANCANG BANGUN ARSITEK, OLAH DATA PENELITIAN, TEKNISI KOMPUTER, APLIKASI MULTIMEDIA & BAHASA PEMROGRAMAN
SOFTWARE YANG TERSEDIA ADALAH :
3DSMAX, ADOBE AFTER EFFECTS, ADOBE AUDITION, ADOBE DIRECTOR, ADOBE DREAMWEAVER, ADOBE ENCORE, ADOBE FIREWORKS, ADOBE FLASH, ADOBE ILLUSTRATOR, ADOBE INDESIGN, ADOBE PHOTOSHOP, ADOBE PREMIERE PRO, ADOBE SOUNDBOOTH, AUTOCAD, COREL DRAW, DSLR FOTOGRAPHY, DSLR VIDEOGRAPHY, FRUITY LOOPS, GOOGLE SKETCHUP, HACKER, HTML CSS, JOOMLA, MAGENTO, MICROSOFT ACCESS, MICROSOFT EXCEL, MICROSOFT OUTLOOK, MICROSOFT POWERPOINT, MICROSOFT PROJECTS, MICROSOFT PUBLISHER, MICROSOFT VISUAL BASIC, MICROSOFT WINDOWS, MICROSOFT WORD, MOODLE, MYOB, OPENCART, PHP MYSQL, PRESTASHOP, SEO SEARCH ENGINE OPTIMIZATION, SPSS, TEKNISI KOMPUTER, VEGAS, WORDPRESS

Segera Hub :Jogja Multimedia
Jl. Magelang KM 7,5 Yogyakarta
HP : 0877.3887.5400
WA : 0877.3887.5400

Pin BB : 5229B9B9
website : www.jogjacourse.com
website : www.jogjacourse.net
website : www.jogjalearn.com
website : www.jogjalearn.net

Kamis, 21 November 2013

Kursus Excel Jogja | Mengenal Formula pada Excel – Part 01: Pengantar

Salah satu hal yang membuat aplikasi Excel terkenal adalah kelengkapan fitur Formulas dan Functions yang di Indonesia mungkin lebih dikenal dengan istilah rumus. Formula dan fungsi ini digunakan untuk membantu Anda dalam mengerjakan beragam proses perhitungan data secara cepat dan semi otomatis. Formula ini bisa Anda gunakan dalam perhitungan yang sederhana hingga yang kompleks, baik untuk data berupa angka, data teks, data tanggal, data waktu, atau kombinasi dari data-data tersebut.
Contoh penggunaannya misalnya semua karyawan akan mendapat bonus sebesar 5% dari pendapatan mereka perbulan, bagaimana cara menghitungnya? Dengan proses perhitungan biasa maka Anda tentunya harus menghitung data karyawan satu demi satu. Namun dengan menggunakan formula pada Excel, maka Anda cukup mengerjakan perhitungan untuk satu data karyawan saja dan data-data karyawan yang lainnya akan mengikuti. Dari contoh sederhana ini bisa dilihat bahwa dengan adanya formula maka pekerjaan Anda bisa diselesaikan dengan lebih cepat hingga bisa membuat Anda lebih produktif dan lebih efisien lagi.

Definisi Formula

Secara garis besar Formula pada aplikasi Excel adalah suatu persamaan matematika untuk menghitung nilai-nilai tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Penulisan formula selalu diawali tanda sama dengan dan umumnya melibatkan operator dasar matematika. Sebagai contoh, misalkan Anda hendak menghitung 10 + 15 maka formulanya adalah:
=10+15
Simbol tanda kurung ataupun tanda-tanda lainnya yang umum digunakan dalam operasi matematika juga bisa Anda gunakan pada formula Excel, misalnya:
=(25+5)*8
Nilai dalam aplikasi Excel dimuat didalam sel atau range yang memiliki alamat tertentu, oleh karena itu penulisan formula pun umumnya merujuk pada alamat sel-nya dan bukan pada nilainya, misalnya:
=(A5*A6)+(B5/C5)
Atau dalam beberapa kondisi bisa juga Anda kombinasikan antara alamat sel dengan suatu nilai tertentu, misalnya:
=(B4+C4)*150

Definisi Fungsi

Jika Anda bekerja dengan data-data yang kompleks, maka formula yang digunakan juga umumnya semakin kompleks dan tentunya akan semakin panjang. Sebagai contoh, misalkan saja Anda hendak menghitung nilai rata-rata penjualan dari 8 unit produk, maka formula yang digunakan adalah:
=(prod1+prod2+prod3+prod4+prod5+prod6+prod7+prod8)/8
Formula sepanjang itu hanya untuk 8 unit produk saja, bagaimana jika produknya ada 100 unit? atau 10000 unit? Sebagai solusinya maka Excel menyediakan fitur yang dinamakan dengan Function atau fungsi. Secara garis besar fungsi ini bisa dibilang sebuah preset dari formula yang bertujuan untuk menyederhanakan formula hingga membuat proses perhitungan data menjadi lebih singkat dan tentunya relatif lebih mudah untuk dikerjakan.
Fungsi-fungsi dalam Excel memiliki nama-nama yang unik. Jika Anda pernah mendengar kata SUM, itu adalah nama salah satu fungsi yang paling umum diterapkan pada aplikasi Excel yang kegunaannya untuk mengitung data pada range tertentu. Lalu bagaimana sebuah fungsi bisa menyederhanakan perhitungan? dari contoh sebelumnya dimana Anda hendak menghitung nilai rata-rata dari 8 unit produk, maka Anda cukup menggunakan fungsi untuk menghitung nilai rata-rata yaitu AVERAGE, dengan demikian formula yang digunakan adalah:
=AVERAGE(range_produk)
Disini sudah jelas terlihat bagaimana sebuah fungsi dapat menyederhanakan sekaligus menyingkat sebuah formula yang panjang menjadi lebih sederhana. Dalam penerapannya, fungsi juga umumnya mengacu pada alamat sel. Misalkan saja data untuk 8 unit produk tersebut terdapat pada sel B5 hingga B12 maka formulanya akan menjadi:
=AVERAGE(B5:B12)
Dari penjelasan singkat diatas, dapat dilihat bahwa struktur formula pada aplikasi Excel tersusun dari banyak komponen, seperti misalnya data berupa nilai yang akan dihitung, alamat sel atau range, operator dasar matematika, operator pembanding, fungsi, serta simbol-simbol atau tanda pelengkap lainnya yang membantu proses perhitungan dalam formula tersebut. Contoh sebuah formula dengan struktur yang cukup lengkap dapat dilihat berikut ini.
=VLOOKUP(C4;$A$12:$C$16;IF(B4<=3;2;3);TRUE)+G3
Konsep dasar tentang komponen-komponen penyusun formula tersebut dibahas pada artikel lain dalam rangkaian artikel ini.

Segera Hub :Jogja Multimedia
Jl. Magelang KM 7,5 Yogyakarta
HP : 0877.3887.5400
WA : 0877.3887.5400

Pin BB : 5229B9B9
website : www.jogjacourse.com
website : www.jogjacourse.net
website : www.jogjalearn.com
website : www.jogjalearn.net

Kursus Excel Jogja | Mengenal Formula pada Excel – Part 02: Cara Penggunaan

Cara menggunakan formula pada aplikasi Excel sebetulnya mudah, karena yang relatif sulit adalah menentukan komponen-komponen penyusunnya, fungsi yang digunakan, serta argumen yang menyertainya. Untuk menggunakan formula ini Anda tinggal melakukan klik mouse pada sel atau range dimana Anda ingin menempatkan hasil perhitungan. Sebagai contoh, pada tabel dibawah ini tentunya Anda harus melakukan klik mouse pada sel D3 yang akan menyimpan hasil perhitungan dari sel B3 serta sel C3, dan berikutnya Anda tinggal menuliskan formula yang sesuai pada sel D3 tersebut.

Misalkan saja formula yang akan Anda gunakan pada tabel diatas adalah Harga dikali Jumlah, maka tahapan yang Anda lakukan adalah:
  • Klik sel D3
  • Ketikan tanda =
  • Klik sel B3
  • Ketikan tanda *
  • Klik sel C3
  • Tekan Enter
Hasilnya secara otomatis akan ditampilkan pada sel D3 yaitu 25000.
Formula yang Anda tuliskan bisa dilihat sekaligus dimuat dalam sebuah bar yang dinamakan dengan Formula Bar. Anda tentu mengenal lokasi formula bar ini yang merupakan suatu bar kosong dengan tulisan fx disampingnya serta terletak di bagian atas bidang kerja utama aplikasi Excel.

Jika suatu sel Anda isi dengan data biasa maka isi sel ini akan sama dengan isi pada formula bar, namun jika suatu sel Anda isi dengan formula maka sel akan menampilkan hasil perhitungan dan formula bar akan memuat formulanya. Sebagai contoh, pada gambar berikut ini dapat dilihat bahwa sel D3 menampilkan data 25000 yang merupakan hasil perhitungan, sementara formula bar menampilkan =B3*C3 yang merupakan formula yang digunakan. Jika Anda hendak menyunting formula tersebut maka Anda tinggal meng-klik mouse pada formula bar atau menekan tombol F2 pada keyboard.

Untuk menuliskan formula ini, ada 2 cara yang bisa dilakukan yaitu dengan menggunakan Function Library serta cara manual. Berikut ini penjelasan singkat untuk kedua cara tersebut.

Menggunakan Function Library

Pada aplikasi Excel 2010, Function Library bisa Anda temukan pada ribbon didalam tab Formulas. Isinya berupa seperangkat tombol-tombol perintah penggunaan fungsi yang terbagi kedalam beberapa kategori spesifik seperti misalnya fungsi yang berhubungan dengan akunting dan keuangan dimuat dalam kategori Financial, fungsi yang berhubungan dengan operasi matematika dimuat dalam kategori Math & Trig, dan demikian seterusnya.

Untuk menggunakannya, klik pada sel dimana Anda ingin menuliskan hasil perhitungan kemudian klik salah satu tombol yang sesuai pada group Function Library tersebut. Berikutnya pada daftar pilihan fungsi yang ditampilkan, klik pada fungsi yang ingin Anda gunakan.

Kotak dialog Function Arguments kemudian akan ditampilkan dan Anda tinggal mengisikan argumen pada kolom-kolom isian yang telah disediakan didalam kotak dialog tersebut sesuai dengan aturan penulisan formulanya. Argumen-argumen ini akan dibahas di bagian lain dalam rangkaian artikel ini.

Selain tombol-tombol perintah yang spesifik untuk kategori fungsi tertentu, dalam group Function Library ini terdapat beberapa tombol perintah lain yang bisa Anda gunakan untuk mempermudah penulisan formula, yaitu:
  • Insert Functions: Jika Anda klik maka akan ditampilkan kotak dialog Insert Function yang berisikan seluruh fungsi yang ada berikut kategorinya. Anda tinggal memilih fungsi yang sesuai untuk langsung menggunakannya. Fasilitas pencarian juga disediakan dalam kotak dialog ini untuk membantu Anda mencari fungsi tertentu secara cepat.
  • AutoSum: Tombol ini bisa Anda gunakan untuk menuliskan fungsi-fungsi dasar yang umum digunakan.
  • Recently Used: Berisikan daftar fungsi-fungsi terakhir yang pernah Anda kerjakan.

Menuliskan Formula Secara Manual

Selain dengan bantuan Function Library, Anda juga dapat menuliskan formula berikut argumen-argumen yang menyertainya secara manual. Cara ini mungkin terlihat lebih sulit tapi pada penerapannya kadang malah lebih mudah dengan cara manual ini dibandingkan dengan menggunakan Function Library. Banyak para praktisi Excel yang malah selalu menuliskan formula dengan cara manual ini, alasannya terutama karena penulisan argumen formula bisa dikustomisasi / divariasikan dengan lebih bebas. Keuntungan lainnya adalah Anda akan lebih mengenal lagi argumen untuk suatu formula tertentu hingga Anda bisa menuliskannya pada sembarang versi Excel tanpa harus mencari tahu terlebih dahulu dimana letak dan bagaimana cara penggunaan tombol-tombol perintah Function Library pada tiap-tiap versi Excel.
Mengingat banyaknya pengguna Excel yang lebih memilih penulisan formula secara manual maka pada beberapa versi Excel yang terakhir (2007 / 2010 / 2013), Microsoft pun memberikan fitur-fitur bantuan untuk mempermudah penulisan formula secara manual ini. Fitur-fitur bantuan ini diantaranya adalah:
  • Intellisense: Fitur ini merupakan sebuah fitur AutoComplete yang akan menjaga penulisan nama fungsi dari kesalahan ketik sekaligus mempercepat Anda dalam menuliskan nama fungsi yang akan digunakan. Sebagai contoh misalkan Anda hendak menggunakan fungsi SUM, maka didalam sel Anda tinggal mengetikan tanda “=” diikuti huruf “S”. Perhatikan bahwa Excel akan menampilkan daftar semua nama fungsi yang berawalan huruf S. Berikutnya dari daftar tersebut Anda tinggal klik-ganda pada nama fungsi SUM untuk memuatnya pada formula bar.
 
  • Keterangan Penulisan Argumen: Setelah Anda memilih nama fungsi, berikutnya Excel akan memberikan bantuan informasi tentang argumen-argumen untuk fungsi tersebut. Sebagai contoh pada gambar berikut ini, dapat dilihat argumen-argumen yang digunakan pada fungsi VLOOKUP, yaitu lookup value, table_array, dst.
 
Untuk keseragaman pembahasan sekaligus untuk membantu Anda agar lebih mengenal pola / aturan argumen-argumen pada suatu formula Excel, maka dalam rangkaian artikel ini akan digunakan cara penulisan formula secara manual.

Segera Hub :Jogja Multimedia
Jl. Magelang KM 7,5 Yogyakarta
HP : 0877.3887.5400
WA : 0877.3887.5400

Pin BB : 5229B9B9
website : www.jogjacourse.com
website : www.jogjacourse.net
website : www.jogjalearn.com
website : www.jogjalearn.net

Kursus Excel Jogja | Mengenal Formula pada Excel – Part 03: Aturan Penulisan

Ada beberapa aturan penulisan formula yang harus diketahui dan diperhatikan, terutama jika Anda hendak menuliskan formula dengan cara manual. Berikut ini adalah aturan-aturan penulisan tersebut.

Tanda Sama Dengan

Tanda sama dengan atau “=” merupakan tanda awal dari penulisan formula yang mutlak harus dituliskan jika Anda hendak menggunakan formula apapun. Tanda ini juga bisa digunakan sebagai rujukan ke data pada lokasi lain. Sebagai contoh misalkan sel A1 berisikan data 10. Pada sel A5, jika Anda ketikan tanda “=” (tanpa tanda kutip) yang diikuti dengan penekanan tombol Enter maka sel A5 juga akan berisi data 10.

Tanda Kurung

Tanda kurung atau “( )” digunakan untuk memisah bagian-bagian yang dianggap perlu dalam suatu formula. Penggunaan tanda ini secara garis besar sama dengan penggunaan dalam operasi matematika biasa, tentunya agar perhitungan menjadi lebih mudah untuk dibaca dan dianalisa.
Dalam kaitannya dengan penulisan fungsi, maka tanda kurung umum digunakan setelah menuliskan nama fungsi-nya, selain itu juga umum digunakan untuk memisahkan satu fungsi dengan fungsi lainnya jika Anda menggunakan multiple fungsi dalam suatu perhitungan.
Berikut ini contoh beberapa penggunaan tanda kurung dalam penulisan formula pada aplikasi Excel:
  • =(A1+A2)*(B1+B2)
  • =SUM(A1:A7)
  • =A1*(SUM(B1:B10))
  • …dst…

Tanda Pemisah Argumen / Variabel

Dalam penerapan formula lanjutan, Anda akan banyak menggunakan banyak argumen ataupun variabel dalam suatu formula. Untuk memisahkan variabel-variabel ini ada dua tanda yang digunakan yaitu tanda koma “,” atau titik-koma “;”.  Tanda mana yang harus Anda gunakan? Ini disesuaikan dengan seting regional yang Anda gunakan pada Windows dan Excel:
  • Untuk seting regional Indonesia, maka tanda pemisah variabel yang digunakan adalah titik-koma atau “;
  • Untuk seting regional selain Indonesia, maka tanda pemisah variabel yang digunakan adalah koma atau “,
Cara memeriksa seting regional ini pada Windows 7 adalah sebagai berikut:
  • Pastikan aplikasi Excel dalam kondisi tertutup.
  • Start Menu > Control Panel > Region & Language.
  • Pada jendela Region and Language yang ditampilkan, pilih seting regional yang ingin Anda gunakan dengan memilihnya di bagian Format dan klik tombol OK untuk menyetujuinya.

Tanda Kutip / Petik

Tanda kutip atau “ “ digunakan jika Anda hendak menggunakan isi atau data pada sebuah sel untuk digunakan pada formula. Sebagai contoh pada tabel dibawah ini menunjukan formula untuk menghitung jumlah data Jeruk yaitu dengan menggunakan fungsi COUNTIF (penggunaan fungsi ini lebih lanjut dijelaskan pada tulisan yang lain).

Jika formula dituliskan tanpa tanda kutip yaitu:
=COUNTIF(B2:B9;Jeruk)
Maka hasilnya adalah 0 karena Excel jelas tidak mengenali data Jeruk tersebut. Namun jika data Jeruk pada formula tersebut kita tambahkan tanda kutip seperti berikut ini:
=COUNTIF(B2:B9;”Jeruk”)
Hasilnya akan keluar yaitu 3 karena dengan ditambahkannya tanda kutip tersebut maka aplikasi Excel akan mengenali data Jeruk tersebut.
Penggunaan tanda kutip ini akan banyak Anda temukan dalam artikel yang lain pada rangkaian artikel ini yang membahas tentang contoh-contoh penggunaan formula secara spesifik.

Gunakan Alamat Sel / Range

Penulisan suatu formula hendaknya selalu merujuk pada alamat sel / range dan jangan merujuk langsung pada isi sel atau datanya, karena hal ini akan membuat formula menjadi statis dan terkunci hanya untuk data tersebut saja. Agar lebih jelas, perhatikan contoh berikut ini.
Pada sel D2 akan diisikan formula untuk menjumlahkan Data 1 dan Data 2. Jika formula langsung merujuk pada isi sel-nya, maka formulanya adalah:
=10+7
Hasilnya tentu saja benar yaitu 17, namun jika Anda salin formula tersebut untuk menjumlahkan baris berikutnya, maka hasilnya tetap 17. Hal ini disebabkan formula menjadi statis atau terkunci hanya untuk menghitung baris yang pertama saja.


Namun jika Anda merujuk pada alamat selnya, yaitu B2 dan C2, maka formulanya akan menjadi:
=B2+C2
Hasilnya tetap 17 namun keuntungannya formula akan bersifat dinamis hingga jika Anda salin formula ke baris berikutnya maka alamat sel akan mengikuti dan menghasilkan nilai yang benar yaitu 11 yang didapat dari formula baru yaitu:
=B3+C3


Pahami baik-baik beragam aturan penulisan formula ini karena salah sedikit saja dalam menempatkan simbol atau mungkin tanda tertentu pada formula akan menyebabkan formula tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya.

Segera Hub :Jogja Multimedia
Jl. Magelang KM 7,5 Yogyakarta
HP : 0877.3887.5400
WA : 0877.3887.5400

Pin BB : 5229B9B9
website : www.jogjacourse.com
website : www.jogjacourse.net
website : www.jogjalearn.com
website : www.jogjalearn.net

Kursus Excel Jogja | Mengenal Formula pada Excel – Part 04: Nama Sel

Formula pada aplikasi Excel tentunya akan sangat tergantung pada alamat sel termasuk range yang merupakan gabungan dari beberapa sel sekaligus. Dalam sebuah formula yang kompleks, sering terdapat kesalahan dalam penulisan alamat sel atau range ini, hal ini rasanya wajar mengingat alamat sel atau range tersebut yang merupakan kombinasi huruf dan angka dalam jumlah banyak.
Untuk mempermudah penulisan, maka Anda bisa memberi Nama pada alamat sel atau range tersebut, nama ini tentunya bebas dan disesuaikan dengan keinginan Anda sendiri, namun tentunya disarankan agar Anda menggunakan penamaan yang mudah untuk diingat.

Menggunakan Name Box

Cara menggunakan penamaan untuk alamat sel atau range ini sangat mudah. Perhatikan contoh formula sederhana berikut ini.

Formula untuk menghitung Total pada sel C10 adalah:
=SUM(C4:C8)
Untuk mempermudah, maka range C4:C8 akan diberi nama, misalnya saja DATA1. Caranya, sorot atau blok sel C4 sampai dengan C8. Lalu perhatikan disudut kiri atas, terdapat kolom kosong yang memuat keterangan alamat sel, kolom kosong ini disebut dengan Name Box. Dalam kondisi sel yang masih tersorot, ketikan nama yang Anda inginkan pada Name Box tersebut, dalam contoh ini yaitu DATA1 dan akhiri dengan menekan Enter pada keyboard.

Sampai tahapan ini, range C4:C8 telah diberi nama yaitu DATA1. Hingga jika kita hendak menggunakan formula pada range tersebut, jika formula yang sebelumnya adalah:
=SUM(C4:C8)
Dan setelah disederhanakan alamat range-nya menjadi nama DATA1, maka formulanya kini menjadi:
=SUM(DATA1)

Menggunakan Name Manager

Dalam sebuah workbook yang kompleks yang berisikan banyak nama, maka dipastikan Anda akan kesulitan untuk mengingat nama apa saja yang telah Anda buat dan nama tersebut Anda definisikan untuk alamat sel atau range apa. Untuk membantu pengaturan nama-nama ini, maka Anda dapat menggunakan fitur Name Manager. Fitur ini terdapat pada tab Formulas, didalam group Defined Names. Cobalah untuk melakukan klik mouse pada tombol Name Manager tersebut untuk menampilkan kotak dialog Name Manager.

Pada kotak dialog Name Manager tersebut, dengan mudah Anda dapat melihat daftar nama-nama yang telah Anda buat berikut alamat sel atau range-nya. Anda juga dapat menghapusnya, merubahnya, ataupun membuat nama yang baru pada kotak dialog ini.


Segera Hub :Jogja Multimedia
Jl. Magelang KM 7,5 Yogyakarta
HP : 0877.3887.5400
WA : 0877.3887.5400

Pin BB : 5229B9B9
website : www.jogjacourse.com
website : www.jogjacourse.net
website : www.jogjalearn.com
website : www.jogjalearn.net

Kursus Excel Jogja | Mengenal Formula pada Excel – Part 05: Operator Hitung Dasar

Kegunaan utama dari formula pada aplikasi Excel tentunya untuk membantu proses penghitungan agar lebih cepat dan mudah. Urusan menghitung ini jelas tidak lepas dari peran Operator Hitung Dasar Matematika yang tentunya telah Anda kenal dengan baik, yaitu penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Sebelum masuk ke penggunaan formula yang sesungguhnya, penggunaan operator hitung dasar ini harus dikuasai dengan baik.

Cara Penulisan

Pada dasarnya cara penulisan operator hitung dasar dalam aplikasi Excel sama dengan operator hitung dasar matematika, hanya saja mungkin ada sedikit perbedaan untuk beberapa operator seperti misalnya perkalian dan pembagian. Agar lebih jelas, tabel berikut ini menjelaskan daftar operator hitung dasar dalam aplikasi Excel.

Cara Penggunaan

Cara menggunakan operator hitung dasar ini pada prinsipnya sama dengan perhitungan matematika, hanya saja sesuai dengan aturan penulisan formula yang telah dibahas sebelumnya, usahakan agar data yang akan dihitung selalu merujuk pada alamat sel. Sebagai contoh, pada tabel berikut ini akan dihitung nilai Total untuk data Januari hingga Maret pada tiap-tiap tahun.

Maka secara matematika, untuk tahun 2010 Anda akan menambahkan nilai 53 + 26 + 32. Dan pada Excel, Anda tinggal mengganti nilai-nilai tersebut dengan alamat sel-nya, yaitu C3, D3, dan E3. Langkah pengerjaan lengkapnya adalah sebagai berikut:
  • Klik sel F3, lalu ketikan tanda =
  • Klik sel C3, lalu ketikan tanda +
  • Klik sel D3, lalu ketikan tanda +
  • Klik sel E3, tekan tombol Enter
  • Hasilnya akan langsung terlihat pada sel F3.
Dengan cara yang sama, cobalah untuk menghitung data untuk tahun 2011 dan 2012.
Sampai tahapan ini, diharapkan Anda sudah bisa memahami bagaimana cara kerja dasar dari penggunaan formula pada aplikasi Excel. Dalam penggunaan lanjutan, Anda juga dapat menggunakan bantuan tanda kurung untuk mempermudah Anda dalam menghitung seperti halnya proses penghitungan pada operasi matematika biasa.

Segera Hub :Jogja Multimedia
Jl. Magelang KM 7,5 Yogyakarta
HP : 0877.3887.5400
WA : 0877.3887.5400

Pin BB : 5229B9B9
website : www.jogjacourse.com
website : www.jogjacourse.net
website : www.jogjalearn.com
website : www.jogjalearn.net

Kursus Excel Jogja | Mengenal Formula pada Excel – Part 06: Operator Pembanding

Dalam penerapan formula lanjutan, terutama pada formula yang menyertakan fungsi-fungsi logika, Anda mungkin harus menggunakan Operator Pembanding. Sama halnya dengan operator hitung dasar, operator pembanding juga pada dasarnya sama dengan operator pembanding matematika biasa yang telah Anda kenal. Ada 6 operator pembanding dalam aplikasi Excel yang harus Anda ketahui, terutama dari cara penulisan serta istilah operator tersebut dalam bahasa Inggris. Berikut ini selengkapnya.

Jika ada 2 buah nilai yang dibandingkan dengan operator-operator pembanding tersebut, maka hasilnya adalah sebuah nilai logika TRUE (nilai yang dianggap benar) atau FALSE (nilai yang dianggap salah).
Contoh penggunaan operator pembanding ini dalam kaitannya dengan fungsi-fungsi logika akan dibahas kemudian pada artikel selanjutnya yang khusus membahas tentang dasar penggunaan fungsi logika.

Segera Hub :Jogja Multimedia
Jl. Magelang KM 7,5 Yogyakarta
HP : 0877.3887.5400
WA : 0877.3887.5400

Pin BB : 5229B9B9
website : www.jogjacourse.com
website : www.jogjacourse.net
website : www.jogjalearn.com
website : www.jogjalearn.net

Kursus Excel Jogja | Mengenal Formula pada Excel – Part 07: Auto Fill

Auto Fill adalah fitur pada aplikasi Excel untuk mengisi data pada sel berdasarkan pola tertentu dari data pada sel lain. Fitur ini umumnya sering digunakan oleh para pengguna Excel, misalnya saja untuk membuat penomoran yang berurutan. Cara penggunaannya juga relatif sangat mudah, Anda bisa menggunakan tombol Auto Fill dalam group Editing pada tab Home atau menggunakan drag dengan mouse. Namun tampaknya para pengguna Excel lebih menyukai Auto Fill dengan drag mouse karena merupakan cara yang paling mudah untuk dilakukan. Agar lebih jelas berikut ini contoh penggunaan Auto Fill.
Pada tabel berikut ini dapat dilihat bahwa sel B2 hingga B4 telah berisikan data berupa nomor 1 hingga 3. Jika Anda hendak melanjutkan penomoran tersebut ke sel berikutnya, maka Anda tinggal menyorot sel B2 hingga B4. Kemudian dalam kondisi sel masih tersorot, dekatkan mouse ke simbol kotak kecil yang terletak di sudut kanan bawah hingga pointer mouse berubah menjadi simbol tanda plus berwarna hitam.

Berikutnya klik dan tahan lalu drag kearah bawah hingga melewati beberapa sel dan lepaskan tombol mouse.

Hasilnya dapat dilihat pada gambar berikut ini dimana sel-sel berikutnya secara otomatis telah terisi dengan nomor yang berurutan.

Dalam kaitannya dengan penggunaan formula, Auto Fill ini bisa Anda gunakan untuk menyalin formula dari satu sel ke sel-sel lainnya secara cepat. Prinsipnya sama dengan contoh Auto Fill diatas, yaitu selalu mengikuti pola yang sudah terbentuk pada sel yang menjadi acuan. Agar lebih jelas, perhatikan contoh berikut ini.
Pada tabel dibawah ini, tentunya dengan mudah Anda bisa menghitung hasil penjumlahan di sel D3 dengan menggunakan Operator Hitung Dasar. Formulanya adalah
=B3+C3

Berikutnya, bagaimana cara untuk menghitung hasil penjumlahan pada sel-sel berikutnya, yaitu sel D4 dan D5? Dengan cara manual jelas bisa, namun bayangkan seandainya data yang harus Anda hitung jumlahnya sangat banyak, maka cara manual alias dihitung satu-persatu jelas bukan cara yang efisien.
Agar lebih cepat sekaligus mempermudah pekerjaan Anda maka Anda bisa menggunakan Auto Fill. Caranya sama seperti contoh Auto Fill sebelumnya. Anda tinggal memilih sel D3 yang telah berisikan formula perhitungan, lalu mendekatkan pointer mouse ke sudut kanan bawah dan kemudian klik, tahan, lalu drag ke arah bawah.

Setelah sampai di sel D5, lepaskan tombol mouse lalu perhatikan hasilnya. Secara otomatis sel D4 dan D5 telah berisikan formula dengan mengacu pada formula didalam sel D3.

Jika dianalisa, dari contoh tersebut dapat Anda lihat bahwa proses Auto Fill pada sel yang berisikan formula ini akan selalu menambahkan alamat sel dengan sel berikutnya, tergantung kearah mana Anda lakukan proses Auto Fill tersebut:
  • Jika arahnya kebawah maka nomor baris yang akan selalu bertambah, contohnya 1, 2, 3, 4, 5, dst…
  • Jika arahnya kekanan maka nama kolom yang akan selalu bertambah, contohnya A, B, C, D, E, dst…
Pada contoh diatas, arah proses Auto Fill adalah kebawah, hingga nomor baris yang akan selalu bertambah sementara nama kolomnya tetap. Dan proses ini tentunya menghasilkan formula yang benar pada sel D4 dan D5:
=B3+C3
=B4+C4
=B5+C5
Dari analisa tersebut maka proses Auto Fill ini bisa Anda jalankan pada sebuah tabel yang bentuknya statis seperti tabel pada contoh diatas. Namun untuk tabel yang bentuknya dinamis atau kompleks, misalnya saja data yang akan dihitung berada pada alamat sel yang tidak tentu, maka Auto Fill ini tidak dapat Anda gunakan kecuali dengan bantuan Sel Absolut yang dibahas pada artikel yang lain dalam rangkaian artikel ini.
Pelajari baik-baik konsep penggunaan Auto Fill ini serta arah maupun cara pergerakannya, karena dalam aplikasi Excel, proses Auto Fill ini merupakan salah satu bantuan utama yang dapat mempercepat pekerjaan Anda saat harus menggunakan formula pada sebuah tabel dengan data yang jumlahnya banyak.

Segera Hub :Jogja Multimedia
Jl. Magelang KM 7,5 Yogyakarta
HP : 0877.3887.5400
WA : 0877.3887.5400

Pin BB : 5229B9B9
website : www.jogjacourse.com
website : www.jogjacourse.net
website : www.jogjalearn.com
website : www.jogjalearn.net

Kursus Excel Jogja | Mengenal Formula pada Excel – Part 07: Auto Fill

Auto Fill adalah fitur pada aplikasi Excel untuk mengisi data pada sel berdasarkan pola tertentu dari data pada sel lain. Fitur ini umumnya sering digunakan oleh para pengguna Excel, misalnya saja untuk membuat penomoran yang berurutan. Cara penggunaannya juga relatif sangat mudah, Anda bisa menggunakan tombol Auto Fill dalam group Editing pada tab Home atau menggunakan drag dengan mouse. Namun tampaknya para pengguna Excel lebih menyukai Auto Fill dengan drag mouse karena merupakan cara yang paling mudah untuk dilakukan. Agar lebih jelas berikut ini contoh penggunaan Auto Fill.
Pada tabel berikut ini dapat dilihat bahwa sel B2 hingga B4 telah berisikan data berupa nomor 1 hingga 3. Jika Anda hendak melanjutkan penomoran tersebut ke sel berikutnya, maka Anda tinggal menyorot sel B2 hingga B4. Kemudian dalam kondisi sel masih tersorot, dekatkan mouse ke simbol kotak kecil yang terletak di sudut kanan bawah hingga pointer mouse berubah menjadi simbol tanda plus berwarna hitam.

Berikutnya klik dan tahan lalu drag kearah bawah hingga melewati beberapa sel dan lepaskan tombol mouse.

Hasilnya dapat dilihat pada gambar berikut ini dimana sel-sel berikutnya secara otomatis telah terisi dengan nomor yang berurutan.

Dalam kaitannya dengan penggunaan formula, Auto Fill ini bisa Anda gunakan untuk menyalin formula dari satu sel ke sel-sel lainnya secara cepat. Prinsipnya sama dengan contoh Auto Fill diatas, yaitu selalu mengikuti pola yang sudah terbentuk pada sel yang menjadi acuan. Agar lebih jelas, perhatikan contoh berikut ini.
Pada tabel dibawah ini, tentunya dengan mudah Anda bisa menghitung hasil penjumlahan di sel D3 dengan menggunakan Operator Hitung Dasar. Formulanya adalah
=B3+C3

Berikutnya, bagaimana cara untuk menghitung hasil penjumlahan pada sel-sel berikutnya, yaitu sel D4 dan D5? Dengan cara manual jelas bisa, namun bayangkan seandainya data yang harus Anda hitung jumlahnya sangat banyak, maka cara manual alias dihitung satu-persatu jelas bukan cara yang efisien.
Agar lebih cepat sekaligus mempermudah pekerjaan Anda maka Anda bisa menggunakan Auto Fill. Caranya sama seperti contoh Auto Fill sebelumnya. Anda tinggal memilih sel D3 yang telah berisikan formula perhitungan, lalu mendekatkan pointer mouse ke sudut kanan bawah dan kemudian klik, tahan, lalu drag ke arah bawah.

Setelah sampai di sel D5, lepaskan tombol mouse lalu perhatikan hasilnya. Secara otomatis sel D4 dan D5 telah berisikan formula dengan mengacu pada formula didalam sel D3.

Jika dianalisa, dari contoh tersebut dapat Anda lihat bahwa proses Auto Fill pada sel yang berisikan formula ini akan selalu menambahkan alamat sel dengan sel berikutnya, tergantung kearah mana Anda lakukan proses Auto Fill tersebut:
  • Jika arahnya kebawah maka nomor baris yang akan selalu bertambah, contohnya 1, 2, 3, 4, 5, dst…
  • Jika arahnya kekanan maka nama kolom yang akan selalu bertambah, contohnya A, B, C, D, E, dst…
Pada contoh diatas, arah proses Auto Fill adalah kebawah, hingga nomor baris yang akan selalu bertambah sementara nama kolomnya tetap. Dan proses ini tentunya menghasilkan formula yang benar pada sel D4 dan D5:
=B3+C3
=B4+C4
=B5+C5
Dari analisa tersebut maka proses Auto Fill ini bisa Anda jalankan pada sebuah tabel yang bentuknya statis seperti tabel pada contoh diatas. Namun untuk tabel yang bentuknya dinamis atau kompleks, misalnya saja data yang akan dihitung berada pada alamat sel yang tidak tentu, maka Auto Fill ini tidak dapat Anda gunakan kecuali dengan bantuan Sel Absolut yang dibahas pada artikel yang lain dalam rangkaian artikel ini.
Pelajari baik-baik konsep penggunaan Auto Fill ini serta arah maupun cara pergerakannya, karena dalam aplikasi Excel, proses Auto Fill ini merupakan salah satu bantuan utama yang dapat mempercepat pekerjaan Anda saat harus menggunakan formula pada sebuah tabel dengan data yang jumlahnya banyak.

Segera Hub :Jogja Multimedia
Jl. Magelang KM 7,5 Yogyakarta
HP : 0877.3887.5400
WA : 0877.3887.5400

Pin BB : 5229B9B9
website : www.jogjacourse.com
website : www.jogjacourse.net
website : www.jogjalearn.com
website : www.jogjalearn.net

Kursus Excel Jogja | Mengenal Formula pada Excel – Part 08: Sel Absolut

Sel Absolut adalah istilah untuk sel yang alamatnya berada dalam kondisi terkunci. Tujuan dari penguncian ini adalah agar alamat sel tidak mengalami perubahan saat dilakukan proses Auto Fill yang selalu menambahkan alamat sel ke sel berikutnya. Dengan adanya Sel Absolut ini maka Auto Fill tetap bisa digunakan pada sebuah tabel data yang semi konsisten atau pada formula lanjutan yang menggunakan tabel referensi.
Cara menggunakan Sel Absolut sangat mudah, yaitu dengan menambahkan tanda $ didepan nama kolom atau nomor barisnya. Untuk menambahkan tanda $ ini Anda dapat mengetikannya secara manual atau menggunakan tombol F4 pada keyboard Anda. Aturan yang berlaku untuk Sel Absolut ini adalah sebagai berikut.
  • Jika tanda $ terletak didepan nama kolom, maka saat digunakan Auto Fill, nama kolom tersebut akan terkunci namun nomor barisnya terus bertambah. Contohnya $A1.
  • Jika tanda $ terletak didepan nomor baris, maka saat digunakan Auto Fill, nomor baris tersebut akan terkunci namun nama kolomnya terus bertambah. Contohnya A$1.
  • Jika tanda $ terletak didepan nama kolom dan nomor baris, maka saat digunakan Auto Fill, alamat sel tidak akan berubah alias selalu tetap. Contohnya $A$1.
Agar lebih jelas dalam memahami Sel Absolut ini, perhatikan tabel berikut ini. Misalkan saja Anda akan menghitung persentase dari jumlah Data 1 dan Data 2. Maka formula yang digunakan pada D3 adalah:
D3=(B3+C3)*B8

Namun jika digunakan Auto Fill untuk mengisi sel selanjutnya yaitu sel D4 dan D5, maka hasilnya akan salah, karena formulanya akan menjadi:
D4=(B4+C4)*B9
D5=(B5+C5)*B10
Sel B4, C4, B5, dan C5 sudah benar, yaitu merupakan penambahan alamat dari sel sebelumnya, namun sel B9 dan B10 jelas salah karena seharusnya sel tersebut tidak berubah yaitu alamatnya tetap B8 yang berisikan nilai persentase. Pada sel B8 inilah Anda bisa menggunakan Sel Absolut untuk mengunci alamat sel tersebut.
Karena arah Auto Fill bergerak kebawah yang mengakibatkan penambahan nomor baris, maka Anda cukup menambahkan tanda $ didepan nomor barisnya saja. Dengan demikian, formula pada D3 yang seharusnya adalah:
D3=(B3+C3)*B$8
Jika digunakan Auto Fill, maka formula pada sel D4 dan D5 akan menjadi:
D4=(B4+C4)*B$8
D5=(B5+C5)*B$8
Dan formula ini tentunya akan menghasilkan nilai yang benar.

Sebagai latihan sekaligus agar Anda lebih memahami cara kerja dan penggunaan Sel Absolut ini, Anda bisa melihat sebuah tabel perkalian yang umum dimiliki oleh anak sekolah dasar seperti berikut ini.

Pada tabel perkalian tersebut, perhitungannya secara garis besar adalah data pada kolom B dikalikan dengan data pada baris 2. Sebagai contoh, pada sel isian pertama yaitu sel C3, formulanya adalah:
C3=B3*C2

Karena perhitungan selalu menggunakan nama kolom yang sama yaitu kolom B serta nomor baris yang sama yaitu baris 2, maka Anda dapat menambahkan tanda $ didepan kolom B dan nomor baris 2 untuk membuat sel tersebut menjadi Absolut. Hingga formulanya menjadi seperti berikut ini:
C3=$B3*C$2

Berikutnya Anda tinggal memilih sel C3 tersebut lalu melakukan proses Auto Fill kearah kanan.

Dalam kondisi sel C3:L3 masih tersorot, lakukan Auto Fill sekali lagi kearah bawah.

Hasilnya Anda sudah mendapatkan sebuah tabel perkalian yang lengkap yang dikerjakan hanya dalam waktu singkat saja, tentunya dengan menggunakan bantuan Sel Absolut dan Auto Fill.


Segera Hub :Jogja Multimedia
Jl. Magelang KM 7,5 Yogyakarta
HP : 0877.3887.5400
WA : 0877.3887.5400

Pin BB : 5229B9B9
website : www.jogjacourse.com
website : www.jogjacourse.net
website : www.jogjalearn.com
website : www.jogjalearn.net

Kursus Excel Jogja | Mengenal Formula pada Excel – Part 09: Fungsi SUM

Pada beberapa artikel terdahulu telah dibahas konsep-konsep dasar yang harus Anda ketahui tentang formula pada aplikasi Excel. Mulai artikel ini, akan dibahas beberapa fungsi dasar yang umum digunakan dalam formula Excel untuk membantu proses penghitungan data pada aktifitas pekerjaan sehari-hari.
Fungsi yang pertama dan bisa dibilang merupakan salah satu fungsi yang paling banyak diketahui dan digunakan setiap pengguna aplikasi Excel adalah fungsi SUM. Fungsi SUM digunakan untuk menjumlahkan data dari beberapa sel. Aturan penulisannya sebagai berikut:
=SUM(sel awal:sel akhir)
Alamat sel awal hingga sel akhir merupakan sebuah range, dengan demikian aturan penulisan fungsi SUM juga bisa dituliskan sebagai berikut:
=SUM(range)
Sebagai contoh, pada tabel berikut ini akan dihitung nilai Total Penjualan pada sel C7 untuk data bulan Januari hingga bulan April, yaitu data pada sel C3 hingga C6.

Sesuai dengan aturan penulisan formula yang telah dibahas pada artikel sebelumnya, maka cara penulisan fungsi SUM untuk menghitung nilai Total Penjualan tersebut adalah sebagai berikut:
  • Pilih sel C7
  • Ketikan tanda =
  • Ketikan SUM atau gunakan fitur Intellisense
  • Ketikan tanda (
  • Klik sel C3 lalu drag ke sel C6
  • Ketikan tanda )

  • Tekan Enter untuk melihat hasilnya
Dan hasil penjumlahan akan ditampilkan pada sel C7 seperti tampak pada gambar berikut ini.

Dengan demikian, formula yang telah Anda gunakan untuk menghitung nilai Total tersebut adalah:
C7=SUM(C3:C6)
Untuk memeriksa hasil dari penulisan formula ini, cobalah untuk merubah data pada sel C3 hingga C6 dan lihatlah apakah hasil perhitungan pada sel C7 telah berubah. Jika berubah, maka penulisan formula sudah sesuai.
Penulisan range pada formula ini memang lebih mudah dilakukan dengan menggunakan klik dan drag mouse, namun untuk range yang terlalu jauh, tentunya Anda pun dapat mengetikan alamat range tersebut secara manual. Atau untuk kemudahan perhitungan dikemudian hari, Anda pun dapat memberi Nama pada range data tersebut seperti yang telah dibahas pada artikel-artikel sebelumnya.

Segera Hub :Jogja Multimedia
Jl. Magelang KM 7,5 Yogyakarta
HP : 0877.3887.5400
WA : 0877.3887.5400

Pin BB : 5229B9B9
website : www.jogjacourse.com
website : www.jogjacourse.net
website : www.jogjalearn.com
website : www.jogjalearn.net

Kursus Excel Jogja | Mengenal Formula pada Excel – Part 10: Fungsi AVERAGE

Fungsi AVERAGE digunakan untuk menghitung nilai rata-rata dari sejumlah data pada beberapa sel. Aturan penulisannya sebagai berikut:
=AVERAGE(sel awal:sel akhir)
Alamat sel awal hingga sel akhir merupakan sebuah range, dengan demikian aturan penulisan fungsi AVERAGE juga bisa dituliskan sebagai berikut:
=AVERAGE(range)
Sebagai contoh, pada tabel berikut ini akan dihitung nilai rata-rata Penjualan per Tahun pada sel C7 untuk data tahun 2009 hingga 2012, yaitu data pada sel C3 hingga C6.

Maka formula yang digunakan adalah:
C7=AVERAGE(C3:C6)
Dan hasilnya akan ditampilkan pada sel C7 seperti tampak pada gambar berikut ini.

Segera Hub :Jogja Multimedia
Jl. Magelang KM 7,5 Yogyakarta
HP : 0877.3887.5400
WA : 0877.3887.5400

Pin BB : 5229B9B9
website : www.jogjacourse.com
website : www.jogjacourse.net
website : www.jogjalearn.com
website : www.jogjalearn.net

Kursus Excel Jogja | Mengenal Formula pada Excel – Part 11: Fungsi COUNT

Banyak pengguna aplikasi Excel yang menganggap fungsi COUNT ini sama dengan fungsi SUM, padahal kegunaannya jelas berbeda. Jika fungsi SUM digunakan untuk menghitung jumlah data maka fungsi COUNT digunakan untuk menghitung banyaknya pemilik data. Oleh karenanya berhati-hatilah saat Anda harus memutuskan fungsi mana yang akan Anda gunakan, apakah SUM atau COUNT.
Aturan penulisan fungsi COUNT sebagai berikut:
=COUNT(sel awal:sel akhir)
Alamat sel awal hingga sel akhir merupakan sebuah range, dengan demikian aturan penulisan fungsi COUNT juga bisa dituliskan sebagai berikut:
=COUNT(range)
Agar lebih jelas dalam memahami fungsi COUNT ini juga agar tidak tertukar penggunaannya dengan fungsi SUM, perhatikan contoh berikut ini. Pada tabel yang ditanyakan adalah jumlah materi training yang ada dan bukan jumlah nilainya.

Maka formula yang digunakan adalah:
C7=COUNT(C3:C6)
Dan hasilnya akan ditampilkan pada sel C7 seperti tampak pada gambar berikut ini.

Perhatikan bahwa walaupun yang ditanyakan adalah jumlah pemilik data, dalam hal ini Materi Training, namun alamat range yang dimasukan dalam formula tetap range untuk datanya yaitu C3:C6 dan bukan B3:B6.

Segera Hub :Jogja Multimedia
Jl. Magelang KM 7,5 Yogyakarta
HP : 0877.3887.5400
WA : 0877.3887.5400

Pin BB : 5229B9B9
website : www.jogjacourse.com
website : www.jogjacourse.net
website : www.jogjalearn.com
website : www.jogjalearn.net

Kursus Excel Jogja | Mengenal Formula pada Excel – Part 12: Fungsi MAX dan MIN

Fungsi MAX digunakan untuk mengetahui nilai maksimum dari sejumlah data dan fungsi MIN untuk mengetahui nilai minimum juga dari sejumlah data. Aturan penulisan fungsi MAX dan MIN sama saja, yaitu sebagai berikut:
=MAX(sel awal:sel akhir)
atau
=MIN(sel awal:sel akhir)
Alamat sel awal hingga sel akhir merupakan sebuah range, dengan demikian aturan penulisan fungsi MAX / MIN juga bisa dituliskan sebagai berikut:
=MAX(range)
atau
=MIN(range)
Sebagai contoh, pada tabel berikut ini ditanyakan berapa nilai maksimum dan minimum untuk semua nilai yang ada, yaitu data nilai pada sel C3 hingga C6.

Maka formula yang digunakan untuk melihat nilai maksimum adalah:
C7=MAX(C3:C6)
Dan formula yang digunakan untuk melihat nilai minimum adalah:
C8=MIN(C3:C6)
Hasilnya akan ditampilkan pada sel C7 dan C8 seperti tampak pada gambar berikut ini.

Segera Hub :Jogja Multimedia
Jl. Magelang KM 7,5 Yogyakarta
HP : 0877.3887.5400
WA : 0877.3887.5400

Pin BB : 5229B9B9
website : www.jogjacourse.com
website : www.jogjacourse.net
website : www.jogjalearn.com
website : www.jogjalearn.net

Kursus Excel Jogja | Mengenal Formula pada Excel – Part 13: Fungsi COUNTIF

Fungsi dalam aplikasi Excel dikelompokan berdasarkan beberapa kategori tertentu, salah satunya yaitu kategori fungsi Logika (Logic Functions). Fungsi yang terdapat dalam kategori ini digunakan untuk menghitung atau menganalisa data yang bersandar pada perbandingan suatu kondisi atau kriteria tertentu hingga fungsi-fungsi yang termasuk dalam kategori ini lazim disebut juga dengan Conditional Functions. Ada banyak fungsi yang terdapat pada kategori ini dimana hampir sebagian besar nama fungsinya memiliki akhiran IF yang jika diartikan secara harfiah adalah “jika”. Fungsi logika juga pada umumnya banyak melibatkan penggunaan operator pembanding yang telah dibahas sebelumnya pada artikel Operator Pembanding.
Fungsi COUNTIF termasuk kedalam kategori Logic Functions tersebut. Fungsi ini pada dasarnya memiliki kegunaan yang sama dengan fungsi COUNT yaitu untuk menghitung banyaknya data. Namun pada fungsi COUNTIF, banyaknya data ini hanya akan dihitung jika sesuai dengan kriteria atau kondisi tertentu. Aturan penulisannya sebagai berikut:
=COUNTIF(Range Data;Kondisi)
Dari aturan penulisan tersebut dapat Anda lihat bahwa fungsi COUNTIF ini terdiri dari 2 argumen dimana tiap-tiap argumen dipisahkan dengan tanda pemisah tertentu. Hal ini berbeda dengan beberapa fungsi yang telah dibahas sebelumnya yang masih menggunakan argumen tunggal yang sangat sederhana. Perihal tanda pemisah argumen ini telah dibahas sebelumnya pada artikel Aturan Penulisan.
Agar lebih jelas dalam memahami penggunaan fungsi COUNTIF ini, perhatikan contoh tabel berikut ini. Tiap-tiap siswa memiliki status kelulusan yang berbeda dimana ada yang LULUS dan ada yang GAGAL. Sementara yang ditanyakan adalah berapakah jumlah siswa yang LULUS?

Berdasarkan aturan penulisan COUNTIF, status LULUS merupakan kondisi yang dikehendaki, dan range yang memuat status LULUS tersebut merupakan range data yang akan dihitung oleh Excel yaitu sel C3 hingga C6. Dengan demikian formula untuk menghitung banyaknya siswa yang lulus tersebut adalah sebagai berikut:
C7=COUNTIF(C3:C6;LULUS)
Namun berdasarkan aturan penulisan formula, LULUS adalah variabel yang tidak dikenali oleh Excel sehingga formula diatas jelas akan menghasilkan pesan kesalahan jika dijalankan. Agar kata LULUS tersebut dikenali, maka kita berikan tanda kutip diantaranya, sehingga formulanya menjadi:
C7=COUNTIF(C3:C6;”LULUS”)
Dan sekarang formula ini akan menghasilkan nilai yang benar seperti tampak pada gambar berikut ini.

Pelajari baik-baik penggunaan formula dengan multi argumen ini karena dalam penerapan Excel lebih lanjut Anda akan banyak menjumpainya.

Segera Hub :Jogja Multimedia
Jl. Magelang KM 7,5 Yogyakarta
HP : 0877.3887.5400
WA : 0877.3887.5400

Pin BB : 5229B9B9
website : www.jogjacourse.com
website : www.jogjacourse.net
website : www.jogjalearn.com
website : www.jogjalearn.net

Kursus Excel Jogja | Mengenal Formula pada Excel – Part 14: Fungsi SUMIF

Selain COUNTIF, fungsi logika lainnya yang umum digunakan adalah fungsi SUMIF. Sesuai dengan fungsi dasarnya yaitu SUM, fungsi SUMIF juga digunakan untuk menjumlahkan data pada range tertentu, hanya saja data yang akan dijumlahkan mengacu pada kondisi tertentu.
Aturan penulisan fungsi SUMIF ini sebagai berikut:
=SUMIF(range kondisi;kondisi;range data)

Agar lebih jelas perhatikan contoh pada tabel berikut ini. Yang ditanyakan pada tabel tersebut bukanlah total laba keseluruhan melainkan total laba hanya untuk barang yang bagus saja serta total laba hanya untuk barang yang rusak saja.

Pada kasus ini, kata BAGUS dan RUSAK merupakan sebuah kondisi yang berada pada range C3 hingga C6. Sementara data yang akan dijumlahkan berada pada range D3 hingga D6. Dengan demikian, sesuai dengan aturan penulisan SUMIF, maka formula untuk menghitung Total Laba Barang Bagus di sel D9 adalah sebagai berikut:
D9=SUMIF(C3:C6;BAGUS;D3:D6)
Sesuai dengan aturan penulisan formula, kata BAGUS bukan merupakan variabel yang dikenali Excel, maka kita perlu menambahkan tanda kutip untuk mengapit kata tersebut, hingga formulanya akan menjadi:
D9=SUMIF(C3:C6;”BAGUS”;D3:D6)
Lalu untuk menghitung Total Laba Barang Rusak di sel D10, tentunya Anda tinggal mengganti kata BAGUS menjadi RUSAK, hingga formulanya menjadi:
D10=SUMIF(C3:C6;”RUSAK”;D3:D6)
Dan contoh hasilnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Segera Hub :Jogja Multimedia
Jl. Magelang KM 7,5 Yogyakarta
HP : 0877.3887.5400
WA : 0877.3887.5400

Pin BB : 5229B9B9
website : www.jogjacourse.com
website : www.jogjacourse.net
website : www.jogjalearn.com
website : www.jogjalearn.net

Kursus Excel Jogja | Mengenal Formula pada Excel – Part 15: Penggabungan Fungsi

Pada artikel sebelumnya telah dibahas contoh beberapa fungsi yang umum digunakan. Banyak para pengguna aplikasi Excel yang mengira bahwa dalam satu sel dan satu formula hanya boleh digunakan satu fungsi saja. Opini ini tentunya salah besar, karena dalam penggunaannya, Anda dapat menggabungkan beberapa fungsi sekaligus untuk menghitung nilai yang dicari. Dan justru karena adanya penggabungan beberapa fungsi ini maka aplikasi Excel menjadi semakin powerfull namun tetap efisien. Salah satu hal yang mutlak harus diperhatikan dalam penggabungan beberapa fungsi sekaligus dalam satu formula adalah penggunaan tanda kurung serta tanda pemisah argumen yang telah dibahas sebelumnya pada artikel Aturan Penulisan Formula.
Tanda kurung ini berfungsi untuk memisahkan antara fungsi yang satu dengan fungsi yang lainnya. Kesalahan penempatan tanda kurung ini tentunya akan mengakibatkan formula menjadi error hingga Excel akan menampilkan pesan kesalahan. Jika Anda mengalami kesulitan dalam menempatkan tanda kurung ini, misalnya saja karena terlalu banyaknya fungsi yang akan digabungkan, akan lebih baik jika Anda menuliskannya dulu di kertas dalam bentuk coretan kasar. Gunakan saja prinsip matematika dasar dimana tiap-tiap perhitungan dalam suatu perhitungan yang kompleks selalu dipisahkan dengan tanda kurung.
Mulai Excel 2007, Microsoft juga telah menambahkan fitur berupa warna yang berbeda untuk tiap-tiap tanda kurung yang saling berhubungan. Fitur ini tentunya bisa Anda gunakan juga sebagai bantuan.
Berikut ini beberapa contoh untuk penggabungan fungsi ini.

Contoh 1: Menggabungkan Fungsi SUM dengan Perkalian

Pada tabel berikut ini Anda diminta untuk menghitung Total Laba pada sel C10.

Secara matematika, Total Laba tentunya diperoleh dengan menambahkan semua unit yang terjual kemudian dikalikan dengan Laba per Unit. Namun pada tabel tersebut tidak terdapat sel khusus untuk menghitung jumlah keseluruhan Unit Terjual. Dengan demikian solusinya adalah Anda harus menggabungkan fungsi SUM untuk menghitung jumlah Unit Terjual yang kemudian dikalikan dengan Laba per Unit. Formulanya sebagai berikut ini.
C10=SUM(C3:C6)*C8
Atau agar sesuai dengan konsep dasar matematika mengingat ada 2 perhitungan yang digunakan maka Anda juga dapat menuliskan formulanya sebagai berikut:
C10=(SUM(C3:C6))*C8
Contoh hasil akhirnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Contoh 2: Menggunakan 2 Fungsi SUMIF dalam 1 Formula

Pada tabel berikut ini Anda diminta untuk menghitung stok Barang Bagus pada sel D9 serta stok Barang Rusak pada sel D10. Data stok barang tersebut diambil dari tabel Laporan Stok Gudang.

Jika data hanya diambil dari satu gudang saja, misal Gudang 1 maka dengan mudah Anda dapat menghitung stok yang diminta yaitu dengan menggunakan formula SUMIF yang telah Anda pelajari sebelumnya. Namun dalam kasus ini gudangnya ada 2, maka solusinya Anda tinggal gabungkan saja formula SUMIF untuk-tiap gudang dalam 1 formula.
Formula untuk menghitung stok barang bagus dari Gudang 1 adalah:
=SUMIF(C4:C6;”BAGUS”;D4:D6)
Dan formula untuk menghitung stok barang bagus dari Gudang 2 adalah:
=SUMIF(C4:C6;”BAGUS”;E4:E6)
Dengan demikian formula akhirnya pada sel D9 adalah sebagai berikut:
D9=SUMIF(C4:C6;”BAGUS”;D4:D6)+SUMIF(C4:C6;”BAGUS”;E4:E6)
Untuk menghitung stok barang rusak tentunya Anda bisa menggunakan fitur Auto Fill. Dan contoh hasil akhirnya bisa Anda lihat pada gambar berikut ini.

Segera Hub :Jogja Multimedia
Jl. Magelang KM 7,5 Yogyakarta
HP : 0877.3887.5400
WA : 0877.3887.5400

Pin BB : 5229B9B9
website : www.jogjacourse.com
website : www.jogjacourse.net
website : www.jogjalearn.com
website : www.jogjalearn.net

Kursus Excel Jogja | Mengenal Formula pada Excel – Part 16: Fungsi IF

Dari semua fungsi logika yang terdapat dalam aplikasi Excel, fungsi IF adalah fungsi logika yang paling banyak diaplikasikan, terutama dalam penerapan formula lanjutan yang melibatkan banyak data dan keputusan bercabang. Kegunaan dari fungsi IF ini sebetulnya sangat sederhana, fungsi ini akan mengambil suatu kondisi tertentu kemudian menentukan nilai TRUE atau FALSE. Nilai TRUE adalah nilai dimana kondisi tersebut terpenuhi dan nilai FALSE adalah nilai untuk kondisi yang tidak terpenuhi.
Aturan penulisan fungsi IF ini adalah sebagai berikut:

=IF(kondisi;nilai_TRUE;nilai_FALSE)
  • kondisi merupakan kriteria acuan yang dijadikan pembanding
  • nilai_TRUE merupakan nilai untuk kondisi yang terpenuhi
  • nilai_FALSE merupakan nilai untuk kondisi yang tidak terpenuhi
Agar lebih jelas dalam memahami penggunaan fungsi IF ini, perhatikan contoh pada tabel berikut ini.

Pada tabel tersebut kolom Status akan diisi dengan kata LULUS atau GAGAL. Namun untuk mengisinya ada kondisi yang harus dipenuhi, misalkan saja siswa akan lulus jika nilainya diatas 60. Dari pernyataan ini maka didapat beberapa point, yaitu:
  • Kondisi: Nilai diatas 60. Nilai ini berada pada sel C3 hingga C6. Dan karena ada nilai acuan yaitu 60 sebagai pembanding maka Anda harus menggunakan Operator Pembanding untuk melengkapi argumen pada kondisi ini. Operator pembanding yang digunakan tentunya tanda lebih besar “>“.
  • Kondisi 1: Jika nilai diatas 60, maka siswa Lulus. Kondisi ini merupakan nilai untuk kondisi TRUE yaitu kondisi yang terpenuhi
  • Kondisi 2: Jika nilai dibawah 60, artinya tidak diatas 60, maka siswa Gagal. Kondisi ini adalah nilai untuk kondisi FALSE yaitu kondisi yang tidak terpenuhi.
Berikutnya Anda tinggal menerapkan point-point tersebut pada fungsi IF disesuaikan dengan aturan penulisannya. Dan karena data tiap-tiap siswa bervariasi, maka tabel akan diisi untuk siswa yang pertama dulu yaitu Siti Nurhaliza. Formulanya sebagai berikut:
D3=IF(C3>60;”LULUS”;”GAGAL”)
Arti dari formula tersebut jika diterjemahkan dalam kalimat biasa adalah “Jika nilai dalam sel C3 lebih besar dari 60, maka tuliskan kata LULUS pada sel D3. Namun jika nilainya ternyata tidak lebih besar dari 60 maka tuliskan kata GAGAL pada sel D3″.
Contoh hasilnya dapat Anda lihat pada gambar berikut ini:

Untuk memeriksa apakah formula yang dituliskan sudah benar, cobalah untuk mengganti nilai pada sel C3, misalnya menjadi 40, lalu perhatikan hasilnya. Jika tertulis GAGAL maka artinya formula yang digunakan sudah benar.
Lalu bagaimana mengisikan baris-baris selanjutnya? Menuliskan formula secara manual satu persatu jelas bisa, namun hal ini akan sangat menyita waktu. Cara cepatnya, gunakan saja fitur Auto Fill yang telah dibahas pada artikel sebelumnya.

Dan hasilnya semua kolom Status kini telah terisi dengan nilai yang benar.

Segera Hub :Jogja Multimedia
Jl. Magelang KM 7,5 Yogyakarta
HP : 0877.3887.5400
WA : 0877.3887.5400

Pin BB : 5229B9B9
website : www.jogjacourse.com
website : www.jogjacourse.net
website : www.jogjalearn.com
website : www.jogjalearn.net

Kursus Excel Jogja | Mengenal Formula pada Excel – Part 17: Fungsi IF Bercabang

Fungsi logika IF yang telah dibahas pada artikel sebelumnya adalah salah satu fungsi yang relatif banyak digunakan, terutama di lingkungan bisnis / perusahaan. Namun fungsi IF ini memiliki keterbatasan karena kondisi yang menjadi acuan hanya satu saja. Bagaimana jika data Anda menggunakan beberapa kondisi sekaligus?
Seperti yang telah dibahas pada artikel Penggabungan Fungsi, penerapan fungsi pada aplikasi Excel bisa digabungkan untuk memenuhi satu tujuan atau hasil tertentu. Dan dalam kasus ini, dimana data memiliki beberapa kondisi yang harus dibandingkan, maka fungsi yang digunakan tetap fungsi IF, namun bukan hanya satu IF (IF tunggal) melainkan beberapa IF sekaligus. Dalam aplikasi Excel, penggunaan beberapa IF (Multiple IF) dalam satu formula ini lazim disebut dengan fungsi IF Bercabang atau Nested IF.
Pada dasarnya aturan penulisan fungsi IF bercabang ini sama saja dengan IF tunggal, yaitu:
=IF(kondisi;nilai_TRUE;nilai_FALSE)
  • kondisi merupakan kriteria acuan yang dijadikan pembanding
  • nilai_TRUE merupakan nilai untuk kondisi yang terpenuhi
  • nilai_FALSE merupakan nilai untuk kondisi yang tidak terpenuhi
Karena kondisi-nya lebih dari satu, maka untuk nilai_FALSE digunakan kembali fungsi IF berikutnya. Misalnya jika kondisi-nya ada 2, maka aturan penulisannya menjadi:
=IF(kondisi_1;nilai_TRUE1;(IF(kondisi_2;nilai_TRUE2;nilai_FALSE)))
Jika dijabarkan, maka formula tersebut berarti:
  • Lihat kondisi_1, jika terpenuhi maka gunakan nilai_TRUE1.
  • Jika kondisi_1 tidak terpenuhi, maka lihat kondisi_2.
  • Jika kondisi_2 terpenuhi, maka gunakan nilai_TRUE2.
  • Jika kondisi_2 tidak terpenuhi, maka gunakan nilai_FALSE.
Fungsi IF bercabang ini tentunya tidak hanya untuk 2 kondisi saja, misalnya jika ada 3 kondisi maka aturan penulisannya menjadi:
=IF(kondisi_1;nilai_TRUE1;(IF(kondisi_2;nilai_TRUE2;(IF(kondisi_3;nilai_TRUE3;nilai_FALSE)))))
Atau jika kondisinya ada 4 maka aturan penulisannya menjadi:
=IF(kondisi_1;nilai_TRUE1;(IF(kondisi_2;nilai_TRUE2;(IF(kondisi_3;nilai_TRUE3;(IF(kondisi_4;nilai_TRUE4;nilai_FALSE)))))))
Dan demikian seterusnya.
Agar penggunaan fungsi IF bercabang ini lebih jelas, perhatikan contoh tabel berikut ini.

Misalkan saja pada tabel daftar barang tersebut Anda diminta untuk mengisi nilai diskon pada sel C3 hingga C6, dengan kondisi bahwa produk Mouse dan produk Keyboard akan mendapatkan diskon sebesar 5%. Diluar produk tersebut tidak diberikan diskon.
Analisa dari kasus tersebut adalah ada 2 kondisi yang menjadi acuan, yaitu Mouse diskon 5% serta Keyboard diskon 5%. Kedua kondisi ini tentunya harus dimasukan kedalam formula IF satu persatu, boleh diawali dengan kondisi untuk Mouse ataupun untuk Keyboard. Sebagai contoh diambil kondisi untuk Mouse terlebih dahulu. Untuk memperjelas pembahasan, berikut ini dituliskan kembali aturan penulisan fungsi IF.
C3=IF(kondisi;nilai_TRUE;nilai_FALSE)
Kondisi pertama adalah Mouse dengan diskon 5%. Mouse serta produk-produk lainnya berada pada kolom 3 dan diawali dengan alamat sel B3. Maka formulanya akan menjadi:
C3=IF(B3=”Mouse”;nilai_TRUE;nilai_FALSE)
Nilai jika B3 adalah Mouse merupakan nilai_TRUE yaitu 5%, maka formulanya menjadi:
C3=IF(B3=”Mouse”;5%;nilai_FALSE)
Nilai_FALSE digunakan jika ternyata isi sel bukan Mouse, artinya produk lainnya. Dan karena ada satu kondisi lagi yaitu Keyboard maka kita masukan kondisi tersebut sebagai kondisi pada fungsi IF berikutnya:
C3=IF(B3=”Mouse”;5%;(IF(B3=”Keyboard”;nilai_TRUE2;nilai_FALSE)))
Jika B3 adalah Keyboard maka nilai_TRUE2 adalah 5% karena kondisinya terpenuhi. Sehingga formulanya akan menjadi:
C3=IF(B3=”Mouse”;5%;(IF(B3=”Keyboard”;5%;nilai_FALSE)))
Jika ternyata B3 tidak berisikan Mouse ataupun Keyboard, maka tidak diberikan diskon sama sekali atau diskon sama dengan 0. Nilai ini tentunya merupakan nilai_FALSE untuk semua kondisi yang telah dibandingkan. Dengan demikian formula akhirnya adalah sebagai berikut:
C3=IF(B3=”Mouse”;5%;(IF(B3=”Keyboard”;5%;0)))
Dan formula tersebut jika dijalankan pada sel C3 tentunya akan menghasilkan nilai yang benar seperti tampak pada gambar berikut ini.

Dan untuk mengisi sel-sel berikutnya seperti biasa Anda dapat menggunakan Auto Fill.

Pelajari baik-baik penggunaan formula IF bercabang ini karena dalam penerapan aplikasi Excel lanjutan Anda akan banyak menggunakan formula ini. Hati-hati dengan penggunaan tanda kurung karena semakin banyak IF yang Anda gunakan maka Anda akan menggunakan tanda kurung yang banyak juga.

Segera Hub :Jogja Multimedia
Jl. Magelang KM 7,5 Yogyakarta
HP : 0877.3887.5400
WA : 0877.3887.5400

Pin BB : 5229B9B9
website : www.jogjacourse.com
website : www.jogjacourse.net
website : www.jogjalearn.com
website : www.jogjalearn.net

Kursus Excel Jogja | Mengenal Formula pada Excel – Part 18: Fungsi OR

Fungsi OR juga termasuk kedalam fungsi logika. Kegunaannya adalah untuk membandingkan 2 atau lebih kondisi dan menghasilkan nilai TRUE atau FALSE. Nilai TRUE akan digunakan jika salah satu kondisi atau semua kondisi terpenuhi. Sedangkan nilai FALSE akan digunakan jika semua kondisi tidak terpenuhi.
Agar lebih jelas, tabel berikut ini memperlihatkan contoh nilai OR yang dihasilkan untuk 2 buah kondisi:

Dan tabel berikut ini memperlihatkan contoh nilai OR yang dihasilkan untuk 3 buah kondisi:

Aturan penulisan fungsi OR pada dasarnya sangat sederhana yaitu hanya memuat kondisinya saja sebagai berikut:
=OR(kondisi_1;kondisi_2;kondisi_3;……;kondisi_n)
Jika formula tersebut dijalankan, maka nilai yang akan dihasilkan adalah TRUE atau FALSE. Agar TRUE atau FALSE tersebut ada nilainya, maka fungsi OR umum digabungkan penggunaannya dengan IF hingga fungsi ini juga kemudian lazim disebut dengan fungsi IF-OR. Aturan penulisannya adalah sebagai berikut:
=IF(OR(kondisi_1;kondisi_2);nilai_TRUE;nilai_FALSE)
Dalam penerapannya, fungsi OR dapat Anda gunakan untuk menyederhanakan fungsi IF Bercabang. Sebagai contoh pada artikel IF Bercabang yang telah dibahas sebelumnya, terdapat tabel diskon sebagai berikut, dimana ada kondisi untuk produk Mouse dan produk Keyboard yang akan mendapatkan diskon sebesar 5%.

Kondisi yang diinginkan tersebut jika dianalogikan dalam kalimat akan menjadi “Jika produk Mouse ATAU Keyboard, maka berikan diskon sebesar 5%, namun jika bukan maka tidak ada diskon”. Dari kalimat ini didapatkan beberapa point penting, yaitu:
  • kondisi_1: B3=Mouse
  • kondisi_2: B3=Keyboard
  • nilai_TRUE: 5%
  • nilai_FALSE: 0
Dan point-point ini tentunya tinggal Anda masukan kedalam fungsi IF-OR. Diawali dengan aturan penulisannya terlebih dahulu:
C3=IF(OR(kondisi_1;kondisi_2);nilai_TRUE;nilai_FALSE)
Kemudian tinggal Anda ganti tiap-tiap argumen dengan nilai yang sesuai. Dengan demikian formula akhirnya adalah sebagai berikut:
C3=IF(OR(B3=”Mouse”;B3=”Keyboard”);5%;0)
Dan formula ini jika Anda jalankan tentunya akan menghasilkan nilai yang benar seperti tampak pada gambar berikut ini.


Kemudian seperti biasanya untuk mengisi sel-sel berikutnya Anda tinggal mengunakan Auto Fill.

Dari contoh tersebut, Anda dapat melihat bahwa fungsi IF-OR bisa Anda gunakan untuk menyederhanakan penggunaan formula IF Bercabang.

Segera Hub :Jogja Multimedia
Jl. Magelang KM 7,5 Yogyakarta
HP : 0877.3887.5400
WA : 0877.3887.5400

Pin BB : 5229B9B9
website : www.jogjacourse.com
website : www.jogjacourse.net
website : www.jogjalearn.com
website : www.jogjalearn.net

Kursus Excel Jogja | Mengenal Formula pada Excel – Part 19: Fungsi AND

Fungsi AND adalah kebalikan dari fungsi OR. Kegunaannya sama yaitu untuk membandingkan 2 atau lebih kondisi dan menghasilkan nilai TRUE atau FALSE. Perbedaan AND dengan OR adalah nilai untuk kondisi TRUE dan FALSE-nya. Pada fungsi AND, nilai TRUE akan digunakan jika semua kondisi terpenuhi, dan nilai FALSE akan digunakan jika salah satu atau semua kondisi tidak terpenuhi.
Agar lebih jelas, tabel berikut ini memperlihatkan contoh nilai AND yang dihasilkan untuk 2 buah kondisi:

Dan tabel berikut ini memperlihatkan contoh nilai AND yang dihasilkan untuk 3 buah kondisi:

Aturan penulisan fungsi AND juga sama dengan OR yaitu hanya memuat kondisinya saja, dan agar kondisi TRUE dan FALSE ada nilainya maka fungsi AND juga umum digabungkan penggunaannya dengan IF hingga kemudian lazim disebut dengan fungsi IF-AND dengan aturan penulisan sebagai berikut:
=IF(AND(kondisi_1;kondisi_2);nilai_TRUE;nilai_FALSE)
Contoh penggunaan fungsi AND ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Misalkan pada kolom Status akan diisi dengan kata LULUS atau GAGAL. Status LULUS akan didapatkan Siswa jika kedua nilai yaitu nilai Bahasa dan nilai Matematika diatas 60. Jika salah satu nilai saja dibawah 60 maka siswa dinyatakan gagal.
Kondisi yang diinginkan tersebut jika dianalogikan dalam kalimat akan menjadi “Jika nilai Bahasa DAN Matematika diatas 60 maka siswa akan Lulus. Namun jika tidak maka siswa akan Gagal”. Dari kalimat ini didapatkan beberapa point penting, yaitu:
  • kondisi_1: C3>60
  • kondisi_2: D3>60
  • nilai_TRUE: LULUS
  • nilai_FALSE: GAGAL
Dan point-point ini tentunya tinggal Anda masukan kedalam fungsi IF-AND. Diawali dengan aturan penulisannya terlebih dahulu:
E3=IF(AND(kondisi_1;kondisi_2);nilai_TRUE;nilai_FALSE)
Berikutnya Anda tinggal mengganti argumen-argumen tersebut dengan nilai yang sesuai. Dengan demikian formula akhirnya adalah sebagai berikut:
E3=IF(AND(C3>60;D3>60);”LULUS”;”GAGAL”)
Formula ini jika Anda jalankan tentunya akan menghasilkan nilai yang benar seperti tampak pada gambar berikut ini.


Kemudian seperti biasanya untuk mengisi sel-sel berikutnya Anda tinggal mengunakan Auto Fill.

Segera Hub :Jogja Multimedia
Jl. Magelang KM 7,5 Yogyakarta
HP : 0877.3887.5400
WA : 0877.3887.5400

Pin BB : 5229B9B9
website : www.jogjacourse.com
website : www.jogjacourse.net
website : www.jogjalearn.com
website : www.jogjalearn.net

Kursus Excel Jogja | Mengenal Formula pada Excel – Part 20: Fungsi Tanggal

Perhitungan dalam aplikasi Excel adakalanya melibatkan sistem penanggalan, misalnya saja untuk menghitung lama waktu cicilan atau tanggal jatuh tempo. Untuk mempermudah perhitungan tersebut maka Anda dapat menggunakan beberapa Fungsi Tanggal yang disediakan oleh Excel.
Beberapa fungsi tanggal yang umum digunakan berikut aturan penulisannya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Contoh penerapan fungsi penanggalan ini misalnya saja untuk menghitung tanggal jatuh tempo seperti tabel berikut ini.

Karena yang ditanyakan adalah tanggal Jatuh Tempo, maka fungsi yang digunakan adalah fungsi DATE dimana fungsi DATE ini bisa digunakan untuk memasukan format tanggal tertentu. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa aturan penulisan fungsi DATE ini adalah sebagai berikut.
D3=DATE(YEAR;MONTH;DAY)
Tahun, Bulan, dan Tanggal diambil dari Tanggal Kredit yaitu sel B3. Hingga formulanya menjadi:
D3=DATE(YEAR(B3);MONTH(B3);DAY(B3))
Karena lama cicilan adalah 10 bulan yang terletak di sel C3, maka Anda tinggal menambahkan MONTH(B3) dengan C3. Dan formula akhirnya adalah sebagai berikut.
D3=DATE(YEAR(B3);MONTH(B3)+C3;DAY(B3))

Contoh penerapan lain untuk fungsi tanggal ini misalnya untuk menghitung durasi berdasarkan tanggal awal dan akhir seperti tabel berikut ini.

Yang ditanyakan dari tabel tersebut adalah Lama Project dalam satuan Bulan. Untuk menghitungnya maka Anda tinggal mengurangi data pada sel C3 dengan sel B3. Atau jika dituliskan formula dasarnya sebagai berikut:
D3=C3-B3
Karena yang ditanyakan Bulan, maka data yang diambil jelas hanya data Tahun dan Bulan saja. Kemudian Excel juga memiliki fungsi YEAR dan MONTH untuk mengambil data Tahun dan Bulan dari sel tertentu (lihat tabel aturan penulisan diatas), maka formulanya menjadi:
D3=(YEAR(C3)-YEAR(B3))+(MONTH(C3)-MONTH(B3))
Kemudian karena dalam 1 tahun ada 12 bulan, maka tentunya hasil pengurangan data tahun harus dikalikan dengan 12. Hingga formula akhirnya adalah sebagai berikut:
D3=(YEAR(C3)-YEAR(B3))*12+(MONTH(C3)-MONTH(B3))

Saat menggunakan fungsi-fungsi penanggalan ini, perhatikan selalu format sel yang digunakan. Hasil yang diharapkan akan meleset jika format sel yang Anda gunakan tidak sesuai.

Segera Hub :Jogja Multimedia
Jl. Magelang KM 7,5 Yogyakarta
HP : 0877.3887.5400
WA : 0877.3887.5400

Pin BB : 5229B9B9
website : www.jogjacourse.com
website : www.jogjacourse.net
website : www.jogjalearn.com
website : www.jogjalearn.net

Kursus Excel Jogja | Mengenal Formula pada Excel – Part 21: Fungsi Waktu

Selain Fungsi Tanggal, Excel juga menyediakan beragam fungsi untuk menghitung waktu atau jam. Beberapa Fungsi Waktu yang umum digunakan berikut aturan penulisannya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Cara menggunakan fungsi waktu tersebut sama saja dengan fungsi tanggal yang telah dibahas sebelumnya, hanya saja yang berbeda adalah satuannya. Jika fungsi tanggal menggunakan 3 satuan utama YEAR; MONTH; dan DAY, maka fungsi waktu menggunakan 3 satuan utama HOUR; MINUTE; dan SECOND.
Kemudian jika Anda akan menghitung total waktu, baik dalam bentuk jam, menit, ataupun detik maka total waktu yang didapat dari hasil perhitungan harus dikalikan dengan bilangan yang sesuai dengan satuannya. Aturannya bilangan pengali ini adalah sebagai berikut:
  • Jam: 24
  • Menit: 1440
  • Detik: 86400
Agar lebih jelas, perhatikan contoh tabel berikut ini.

Yang ditanyakan dari tabel tersebut adalah Total Jam, Total Menit, serta Total Detik. Untuk menghitungnya sangatlah mudah. Anda tinggal mengurangi data Jam Keluar pada sel C3 dengan data Jam Masuk pada sel B3 dan kemudian mengalikannya denan bilangan yang sesuai.
Misalnya untuk menghitung Total Jam, maka formulanya sebagai berikut:
C5=(C3-B3)*24
Kemudian untuk menghitung Total Menit Anda tinggal mengganti bilangan pengalinya dengan 1440 dan untuk menghitung Total Detik maka bilangan pengali yang digunakan adalah 86400. Berikut ini formula akhirnya.
C6=(C3-B3)*1440
C7=(C3-B3)*86400

Sama halnya dengan fungsi penanggalan ini, perhatikan selalu format sel yang digunakan. Hasil yang diharapkan akan meleset jika format sel yang Anda gunakan tidak sesuai.

Segera Hub :Jogja Multimedia
Jl. Magelang KM 7,5 Yogyakarta
HP : 0877.3887.5400
WA : 0877.3887.5400

Pin BB : 5229B9B9
website : www.jogjacourse.com
website : www.jogjacourse.net
website : www.jogjalearn.com
website : www.jogjalearn.net

Kursus Komputer Jogja | Mengenal Formula pada Excel – Part 22: Fungsi Pembulatan

Untuk menyederhanakan hasil perhitungan, Excel juga menyediakan Fungsi Pembulatan yang bisa Anda gunakan untuk membulatkan angka tertentu berdasarkan kriteria pembulatan yang bisa Anda pilih sesuai kebutuhan.
Ada 4 varian fungsi pembulatan yang umum digunakan, yaitu INT, ROUND, ROUNDUP, dan ROUNDDOWN. Perbedaan fungsi-fungsi tersebut berikut aturan penulisannya bisa dilihat pada tabel berikut ini.

Pada aturan penulisan tersebut, angka merupakan angka yang akan Anda bulatkan dan digit mengatur jumlah bilangan dibelakang koma. Agar lebih jelas dalam memahami fungsi pembulatan ini, misalkan saja Anda hendak membulatkan angka 8,762.
Jika Anda menggunakan fungsi INT maka formulanya adalah:
=INT(8,762)
Hasil dari formula tersebut adalah 8 karena INT akan membulatkan suatu angka kebawah sekaligus menghilangkan angka dibelakang koma.
Jika Anda menggunakan fungsi ROUND dan menginginkan ada 2 angka dibelakang koma, maka formulanya adalah:
=ROUND(8,762;2)
Hasilnya adalah 8,76 karena fungsi ROUND ini akan membulatkan angka sesuai kaidah matematika.
Jika Anda menggunakan fungsi ROUNDUP dan menginginkan ada 2 angka dibelakang koma, maka formulanya adalah:
=ROUNDUP(8,762;2)
Hasilnya adalah 8,77 karena fungsi ROUNDUP ini akan membulatkan angka keatas.
Jika Anda menggunakan fungsi ROUNDDOWN dan menginginkan ada 2 angka dibelakang koma, maka formulanya adalah:
=ROUNDDOWN(8,762;2)
Hasilnya adalah 8,76 karena fungsi ROUNDDOWN ini akan membulatkan angka kebawah.
Dalam penerapannya, tentu saja angka yang hendak dibulatkan tidak selalu berbentuk angka melainkan bisa merujuk pada data angka di sel tertentu ataupun hasil dari suatu perhitungan. Sebagai contoh pada tabel berikut ini, fungsi ROUNDDOWN digunakan untuk membulatkan hasil penjumlahan yang didapat dari formula SUM.

Segera Hub :Jogja Multimedia
Jl. Magelang KM 7,5 Yogyakarta
HP : 0877.3887.5400
WA : 0877.3887.5400

Pin BB : 5229B9B9
website : www.jogjacourse.com
website : www.jogjacourse.net
website : www.jogjalearn.com
website : www.jogjalearn.net

Kursus Excel Jogja | Mengenal Formula pada Excel – Part 23: Fungsi Teks

Formula pada aplikasi Excel tidak hanya diperuntukan bagi data berupa angka, karena Excel menyediakan juga beberapa fungsi untuk mengolah data berupa teks, diantaranya yang sering digunakan adalah fungsi LEFT; MID; dan RIGHT. Ketiga fungsi tersebut memiliki kegunaan yang sama yaitu untuk mengambil beberapa karakter dari suatu teks. Sementara perbedaannya terletak pada posisi atau arah pengambilan karakternya. Penjelasan serta aturan penulisan untuk ketiga fungsi tersebut adalah sebagai berikut.
Fungsi LEFT akan mengambil sejumlah karakter dari arah kiri. Jumlah karakter yang akan diambil ditentukan pada argumen jumlah_karakter. Aturan penulisan selengkapnya adalah sebagai berikut:
=LEFT(teks;jumlah_karakter)
Sebagai contoh jika pada sel B2 Anda ketikan formula berikut ini:
=LEFT(“KOMPUTER”;3)
Maka hasilnya sel B2 tersebut akan menampilkan kata KOM, yaitu 3 karakter pertama dari arah kiri pada kata KOMPUTER seperti tampak pada gambar berikut ini.

Fungsi MID akan mengambil sejumlah karakter dari arah kiri. Namun awal pengambilan karakter tersebut bisa Anda tentukan sendiri pada argumen awal. Dan jumlah karakter yang akan diambil tetap ditentukan pada argumen jumlah_karakter. Aturan penulisan selengkapnya adalah sebagai berikut:
=MID(teks;awal;jumlah_karakter)
Sebagai contoh jika pada sel B2 Anda ketikan formula berikut ini:
=MID(“KOMPUTER”;4;2)
Maka hasilnya sel B2 tersebut akan menampilkan kata PU, yaitu 2 karakter yang dihitung mulai karakter ke-4 pada kata KOMPUTER seperti tampak pada gambar berikut ini.

Fungsi RIGHT akan mengambil sejumlah karakter dari arah kanan. Jumlah karakter yang akan diambil ditentukan pada argumen jumlah_karakter. Aturan penulisan selengkapnya adalah sebagai berikut:
=RIGHT(teks;jumlah_karakter)
Sebagai contoh jika pada sel B2 Anda ketikan formula berikut ini:
=RIGHT(“KOMPUTER”;3)
Maka hasilnya sel B2 tersebut akan menampilkan kata TER, yaitu 3 karakter pertama dari arah kanan pada kata KOMPUTER seperti tampak pada gambar berikut ini.

Seperti halnya formula lainnya, penggunaan fungsi teks ini tentu saja dapat merujuk ke alamat sel tertentu. Sebagai contoh perhatikan tabel berikut ini. Pada sel C2 digunakan formula MID dengan teks yang merujuk pada sel B2.

Segera Hub :Jogja Multimedia
Jl. Magelang KM 7,5 Yogyakarta
HP : 0877.3887.5400
WA : 0877.3887.5400

Pin BB : 5229B9B9
website : www.jogjacourse.com
website : www.jogjacourse.net
website : www.jogjalearn.com
website : www.jogjalearn.net

Kursus Excel Jogja | Mengenal Formula pada Excel – Part 24: Fungsi VLOOKUP

VLOOKUP termasuk kedalam salah satu fungsi yang paling banyak digunakan dalam aplikasi Excel. Sesuai dengan nama dasarnya yaitu lookup yang bisa diartikan melihat atau mencari, maka fungsi ini akan menghasilkan suatu formula untuk mengisi data pada tabel berdasarkan data pada tabel lainnya atau tabel referensi tertentu dengan menggunakan suatu nilai kunci yang spesifik. Awalan huruf V didepan kata lookup merupakan singkatan dari kata Vertical. Istilah vertical ini merujuk pada bentuk tabel referensi yang digunakan, dimana judul kolomnya terletak dibagian atas dan data-datanya tersusun kebawah secara vertikal. Contoh sebuah tabel vertical ini bisa dilihat pada gambar berikut ini.

Aturan penulisan VLOOKUP mungkin bisa dibilang agak rumit bagi yang baru saja mempelajari penggunaan formula pada Excel. Namun jika sudah terbiasa, aturan ini sebetulnya bisa dibilang sederhana, yaitu:
=VLOOKUP(nilai_kunci;range_tabel_referensi;no_index_kolom;tipe_data)
Penjelasan aturan penulisan tersebut sebagai berikut:
  • nilai_kunci: Adalah nilai yang dijadikan acuan untuk membaca tabel referensi. Nilai ini harus ada baik pada tabel yang akan diisi maupun pada tabel referensi.
  • range_tabel_referensi: Adalah range dari tabel yang berisikan data referensi untuk mengisi hasil yang diharapkan. Pastikan bahwa range yang Anda pilih tidak menyertakan judul kolomnya.
  • no_index-kolom: Adalah nomor urut data dalam tabel referensi yang akan dituliskan hasilnya. Dimulai dari kolom paling kiri pada tabel referensi tersebut dengan nomor index 1, dan seterusnya.
  • tipe_data: Ada 2 jenis tipe data yaitu TRUE dan FALSE. Nilai TRUE Anda gunakan jika nilai datanya tidak pasti atau berada pada range tertentu dan nilai FALSE Anda gunakan jika nilai data berharga pasti.
Agar lebih jelas bagaimana cara menggunakan fungsi VLOOKUP ini, perhatikan contoh berikut ini.

Pada contoh tersebut terdapat 2 buah tabel. Data pada tabel Laporan Penjualan jelas akan selalu bertambah tiap harinya. Setiap kali ada pembeli maka Anda tinggal mengisikan data tanggal, nama pembeli serta kode voucher-nya. Sementara data Voucher serta Harga akan terisi secara otomatis tiap kali Anda mengisikan data pada kolom Kode. Pengisian data secara otomatis ini bisa dicapai dengan melihat tabel referensi yaitu tabel Stok Gudang dan tentunya dengan menggunakan formula VLOOKUP.
Langkah pertama akan diisi dahulu data pada tabel Voucher yaitu data pada sel E12. Untuk mempermudah pembahasan, aturan penulisan VLOOKUP kembali dituliskan sebagai berikut:
E12=VLOOKUP(nilai_kunci;range_tabel_referensi;no_index_kolom;tipe_data)
nilai_kunci yang digunakan adalah data pada kolom Kode dalam tabel Laporan Penjualan, yaitu sel D12. Alasannya karena Voucher akan bisa terisi dengan bersandar pada data dalam kolom Kode tersebut.

Dengan demikian formulanya menjadi:
E12=VLOOKUP(D12;range_tabel_referensi;no_index_kolom;tipe_data)
Kemudian range_tabel_referensi jelas adalah range data pada tabel Stok Gudang yaitu B4:D7.

Dengan demikian formulanya menjadi:
E12=VLOOKUP(D12;B4:D7;no_index_kolom;tipe_data)
no_index_kolom Anda tentukan dengan melihat didalam range_tabel_referensi. Dalam hal ini Anda akan mengisi data pada kolom Voucher maka Anda lihat data untuk Voucher tersebut didalam range_tabel_referensi berada pada kolom keberapa?

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa data yang akan diambil berada pada kolom ke-2, maka no_index_kolom yang digunakan adalah 2. Dengan demikian formulanya menjadi:
E12=VLOOKUP(D12;B4:D7;2;tipe_data)
Yang terakhir adalah tipe_data. Disini yang akan digunakan adalah FALSE. Penjelasannya adalah karena data tersebut bersifat pasti, misalnya kode S sudah pasti untuk Simpati, kode E sudah pasti untuk Esia, dan demikian seterusnya. Dengan demikian formula lengkap untuk mengisi data pada kolom Voucher tersebut adalah:
E12=VLOOKUP(D12;B4:D7;2;FALSE)

Untuk mengisi data pada sel selanjutnya yaitu sel E13 dan E14 seperti biasanya Anda dapat menggunakan Auto Fill. Namun perhatikan bahwa tabel referensi yang menjadi acuan memiliki range alamat sel yang statis alias tetap. Oleh karenanya, sebelum Anda menjalankan proses Auto Fill maka Anda harus mengunci terlebih dahulu range tabel referensi tersebut agar menjadi sel yang absolut. Hingga formulanya akan menjadi:
E12=VLOOKUP(D12;$B$4:$D$7;2;FALSE)

Dan proses Auto Fill kini dapat dijalankan untuk mengisi data pada sel-sel berikutnya.

Berikutnya, bagaimana mengisi data pada kolom Harga yaitu sel F12 hingga F14? Formula yang digunakan tentunya tetap sama hanya saja no_index_kolom yang berbeda yaitu 3 karena data yang akan diisikan diambil dari kolom ke-3 pada tabel referensi.
Dan berikut ini formula yang digunakan setelah menggunakan sel absolut untuk range tabel referensinya.
F12=VLOOKUP(D12;$B$4:$D$7;3;FALSE)

Pada contoh diatas Anda telah melihat penggunaan tipe data FALSE yaitu tipe data yang pasti. Untuk tipe data TRUE aturan penulisan formula-nya tetap sama, hanya saja data yang akan diisikan adalah data yang tidak pasti atau berada pada range tertentu. Contoh untuk penggunaan tipe data TRUE ini bisa dilihat pada tabel berikut ini.

Anda harus mengisikan formula VLOOKUP pada kolom Nilai dalam tabel Daftar Nilai Siswa, yaitu sel E13 hingga sel E15. Nilai yang akan diisikan tersebut mengacu pada range tertentu dalam tabel referensi, yaitu:
  • Nilai E: Score 0 s/d 39
  • Nilai D: Score 40 s/d 59
  • Nilai C: Score 60 s/d 79
  • Nilai B: Score 80 s/d 89
  • Nilai A: Score 90 s/d 59
Kondisi ini jelas menggambarkan sebuah data yang tidak pasti oleh karenanya tipe data yang digunakan adalah TRUE. Dan formula akhir yang digunakan adalah sebagai berikut.
=VLOOKUP(D13;$B$4:$C$8;2;TRUE)

Yang harus Anda perhatikan untuk tipe data TRUE ini adalah urutan data pada tabel referensi harus menaik atau tersusun dari data terkecil hingga data terbesar.
Segera Hub :Jogja Multimedia
Jl. Magelang KM 7,5 Yogyakarta
HP : 0877.3887.5400
WA : 0877.3887.5400

Pin BB : 5229B9B9
website : www.jogjacourse.com
website : www.jogjacourse.net
website : www.jogjalearn.com
website : www.jogjalearn.net